Halaman

Jumat, 22 Juni 2012

Puisi Cinta


Hari telah senja ketika aku terjebak di tengah-tengah puisi cinta
Sementara senandung azan mengiringiku menjelajah kata demi kata yang memesona
Ah,, betapa Tuhan mencipta keindahan melalui manusia
Melalui rasamu, pikirmu, dan jemarimu yang mengetikkan keanggunan dalam kata
Kata, hanyalah kata biasa. Yang menemuiku, kamu, dan siapa saja
Namun ketika kata dan kata berkumpul atas kehendakmu
Mereka menjadi puisi, mereka menjadi cinta

Untuk seorang penyair, yang keindahannya kutemui ketika senja

Senin, 11 Juni 2012

Move On

Untuk kenangan yang tak akan terulang
Untuk kesempatan yang telah terlewatkan.

Biarkan aku bergerak maju
dan meninggalkanmu tetap di belakang

Kamis, 07 Juni 2012

Melihat Kearahmu

Untuk yang begitu menginspirasi
Ternyata kehangatan yang kamu berikan tidak hanya terjalin selama setahun ini. Setidaknya begitulah yang kupahami ketika aku membuka beberapa postingan ketika ulang tahun selama tiga tahun terakhir. dan ucapanmu sudah bertengger di situ. Tak sekedar ucapan Selamat basa basi, atau doa wish you all the best yang begitu umum.

Atau ketika kamu mengirimkan sebuah lagu penuh semangat tentang tanggung jawab akan pendidikan. Memang tak hanya untuku. Tapi setidaknya saat itu aku sudah kamu masukan ke dalam list orang-orang yang kelak akan kamu ajak berjuang.

Ah,, betapa aku tidak mengingatmu ketika itu, tidak pernah mempertimbangkanmu, tidak pernah melihat ke arahmu.

Lalu kini, ketika kamu tak lagi menoleh ke arahku, justru ketika aku mulai melihat kamu. hanya kamu. satu-satunya.

Untuk kamu yang telah melangkah jauh dariku
membuat keputusan yang membuatku takkan mampu mengejarmu

Inspirasimu tak pernah lekang
Kehangatanmu, meski hanya kenangan, namun membekas lembut dan menenangkan

Maka di langkah-langkahku ke depan
izinkan aku untuk tetap mengingatmu
untuk tetap mengagumimu
untuk tetap melihat kepadamu. Satu-satunya, hanya kamu