Selamat pagi
Rasanya menyenangkan jika bisa menyapamu setiap hari.
Meski tak ada kepentingan penting yang hendak disampaikan,
namun sekedar melihat akun YM mu berkelap-kelip menjawab pesan dariku,
sudah cukup membuatku tersipu.
Entah sudah beberapa waktu ini
Entah kamu atau aku yang memulai
Entah YM, Whatsapp, atau sarana chatting lainnya
Alwalnya tak terasa
Namun tiba-tiba rasanya ada yang janggal,
jika tak kutemukan sapamu sehari saja.
Rasanya ada yang kurang,
tanpa bermain emoticon
seraya tertawa diam-diam
atau mengekspresikan emoticon lainnya di dunia nyata
Rasanya ada yang rindu
kala jari ini terbiasa mengetik sederet huruf
Penggalan namamu dengan huruf terakhirnya yang selalu kubuat panjang
Selamat Pagi
hari ini username-mu yang berlum pernah kutanya artinya
tidak muncul di friend list YM ku
Selamat Pagi
Aku rindu..
Selasa, 15 Mei 2012
Tentang Cinta
Barangkali memang hanya rasa penasaranku saja. Ketika kamu
yang biasa berbusa-busa menggunakan istilah-istilah rumit dalam tulisanmu. Membuatku
menggelengkan kepala, bahkan kadang (honestly) malas membaca tulisanmu lebih
lanjut karena merasa tulisan itu terlalu ‘berat.’ Lalu tiba-tiba aku
menemukanmu bertutur tentang cinta. Sederhana, namun sangat bermakna.
Usiamu sangat belia, bahkan jika dibandingkan dengan usiaku.
Namun rasanya salah pabila aku menganggapmu adik. Sejak awal, pemikiranmu tak
membuatmu duduk lebih rendah ketika berhadapan denganku. Kegelisahan-kegelisahan
yang kau ungkapkan, justru menunjukan kematangan berpikir tentang hidup,
tentang ideologi, bahkan tentang cinta.
Maka biarlah aku menjelajahi pemikiranmu. Menemukan jembatan
untuku bisa lebih memahami kegelisahanmu. Hari ini, aku berhenti pada sebuah
postingan tanpa komentarmu. Sebuah kesederhanaan cinta nan manis, indah, lugu.
Izinkan aku mengencanimu di alam mimpi. Mengupas habis isi kepala dan hatimu. Kali ini, tidak tentang perjuangan, tidak tentang ideologi, tidak tentang kemiskinan, tapi tentang cinta.
Langganan:
Postingan (Atom)