Halaman

Selasa, 15 Mei 2012

Tentang Cinta


Barangkali memang hanya rasa penasaranku saja. Ketika kamu yang biasa berbusa-busa menggunakan istilah-istilah rumit dalam tulisanmu. Membuatku menggelengkan kepala, bahkan kadang (honestly) malas membaca tulisanmu lebih lanjut karena merasa tulisan itu terlalu ‘berat.’ Lalu tiba-tiba aku menemukanmu bertutur tentang cinta. Sederhana, namun sangat bermakna.

Usiamu sangat belia, bahkan jika dibandingkan dengan usiaku. Namun rasanya salah pabila aku menganggapmu adik. Sejak awal, pemikiranmu tak membuatmu duduk lebih rendah ketika berhadapan denganku. Kegelisahan-kegelisahan yang kau ungkapkan, justru menunjukan kematangan berpikir tentang hidup, tentang ideologi, bahkan tentang cinta.

Maka biarlah aku menjelajahi pemikiranmu. Menemukan jembatan untuku bisa lebih memahami kegelisahanmu. Hari ini, aku berhenti pada sebuah postingan tanpa komentarmu. Sebuah kesederhanaan cinta nan manis, indah, lugu.

Izinkan aku mengencanimu di alam mimpi. Mengupas habis isi kepala dan hatimu. Kali ini, tidak tentang perjuangan, tidak tentang ideologi, tidak tentang kemiskinan, tapi tentang cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar