Halaman

Minggu, 15 Januari 2012

Bukan Pilihan




16 Januari 2012

Teruntuk Evana Dewi
Hai Va, surat cinta ini gw tulis khusus buat elo .Ga usah Tanya kenapa ya, karna gw juga ga tau kenapa. :p Dan serius, ini bukan gombal. Karena segombal apapun gw, gw ga akan memilih Eva untuk digombalin. Ga akan mempan, karena Eva sama gombalnya. ;)

Gw ga inget kapan pertama kali ketemu sama lo, kapan akhirnya mulai memutuskan untuk bersahabat sama lo. Karna dari lo gw justru belajar bahwa sahabat tu ga memilih, sahabat tu ga memutuskan atau diputuskan. Dari awal gw ga pernah milih lo untuk jadi sahabat gw, begitupun gw yakin elo juga ga memilih gw untuk jadi sahabat gw.

Mungkin kesamaan minat yang membuat kita dekat. Saat kita masih berstatus mahasiswa baru dulu, dan akhirnya memilih untuk menjadi staff kemanan di Baksos angkatan kita. Atau kita yang sama-sama memilih masuk LK2, terus kita sama-sama jadi panitia keamanan di Gathering Night LK2. Dan pilihan-pilihan yang sama itu berlanjut terus, dari mulai Humas Serambi, sampai akhirnya Pusgerak BEM UI.

Elo dan gw memang memilih untuk jadi staff keamanan, masuk LK2, humas Serambi (juga mentoring dan liqo di kelompok yang sama), juga menjadi anggota Pusgerak. Tapi elo dan gw ga pernah saling memilih untuk menjadi sahabat.

Buat gw, Eva adalah orang yang ga pernah ngeluh, selalu kerja dengan konkret, tulus dan total, dan menjalankan tanggung jawab dengan baik dan tepat. Dulu gw suka iri sama lo Va. Semua kerjaan yang lo kerjain pasti beres. Kayaknya ga ada yang ga bisa lo lakukan. Tapi keirian gw memberikan gw semangat untuk lebih produktif. Walau gw ga akan pernah bisa menyamai elo.



Sahabat memang tak pernah memilih, tapi semua apa yang terjadi antara gw sama lo, bukan sekedar tentang pilihan-pilihan aktivitas dan organisasi yang sama. Juga bukan sekedar tentang pembelajaran dan semangat Eva yang mengajarkan gw untuk senantiasa lebih konkret.

Gw mendapatkan seseorang yang selalu sabar ngedengerin gw, sebodoh atau sekonyol apapun kisah yang gw ceritain ke elo. Tapi gw juga mendapatkan seseorang yang selalu menyadarkan gw, mengingatkan kegilaan gw, dan selalu menjaga gw agar tetap waras.

Sudah tak terhitung berapa kalimat Eva yang selalu ngemangatin gw, baik di ungkapkan langsung, melalui sms, bbm, maupun media-media komunikasi lainnya (beberapa sms Eva yang lama masih tersimpan lho). Sudah tak terhitung berapa kali Eva yang penuh perhatian, langsung meluncur buat nemuin gw, karna tau gw lagi ‘kenapa-kenapa.’ Sudah tak terhitung berapa banyak waktu yang kita habiskan, meracau random, sambil menikmati lelehan cheesecake di mulut kita.

Sepanjang perjalanan, Eva ga pernah mengeluh. Eva banyak mengalah dan selalu mengutamakan kepentingan orang lain. Itu yang membuat gw belajar banyak tentang arti persahabatan. Tentang bagaimana selalu ada ketika dibutuhkan, tentang bagaimana sebuah kalimat sederhana bisa membalikan suasana secara signifikan, tentang betapa kehadiran seorang sahabat bisa mengubah perasaan yang jengah, sedih, bahkan marah, menjadi rasa tawa, dan yang terpenting lega.

Va,  apapun yang terjadi kemarin, dan hari ini, sudah lebih dari cukup untuk menunjukan ketulusan seorang sahabat yang selalu Eva berikan ke gw. Banyak semangat, kebaikan, dan perhatian yang Eva kasih ke gw. sama banyaknya dengan kemarahan, kekesalan, dan ke-geregetan yang sangat wajar keluar dari seorang sahabat saat menghadapi ketidakwarasan gw.

Bahkan ketika gw ngerasa sedih, karna sesuatu yang kalo gw dengerin Eva, gw ga akan ngalamin kesedihan itu, Eva ga pernah menyalahkan gw. Walau Eva sudah mengingatkan gw jauh sebelumnya.
Dan apapun yang terjadi esok dan kapanpun, ga ada keraguan bahwa Eva tetap akan jadi sahabat yang terbaik buat gw. Meskipun,, (fiuhh, berat ngomongnya), Sekalipun Eva harus tinggal jauh dari gw, gw yakin persahabatan kita sudah teruji, untuk yakin bahwa kita akan bertahan.

Apapun yang terjadi Va, gw Cuma mau berdoa yang terbaik buat Eva. Gw pengen Eva ngerasa bahagia. Gw pengen Eva mendapatkan laki-laki yang tepat, yang layak untuk Eva :p. Karena memang Eva selalu jadi yang terbaik dan pantas mendapatkan yang terbaik. Dan yang terpenting gw pengen, selalu bisa jadi sahabat yang baik buat Eva, seperti Eva yang selalu jadi sahabat yang terbaik buat gw.

Va, mungkin tanpa surat ini, kita sudah sama-sama paham tentang cinta dan persahabatan yang kita punya. Tapi kadang mengungkapkan perasaan lewat kata-kata itu butuh effort tersendiri, dang w mau buktiin kalo gw bersedia berusaha buat Eva. 

Nisaa sayang Eva J

ps: gw bahkan rela menampilkan punggung gw yang berlemak demi memosting foto kece kita berdua :p



Tidak ada komentar:

Posting Komentar