16 Januari 2012
Teruntuk Evana Dewi
Hai Va, surat cinta ini gw tulis
khusus buat elo .Ga usah Tanya kenapa ya, karna gw juga ga tau kenapa. :p Dan
serius, ini bukan gombal. Karena segombal apapun gw, gw ga akan memilih Eva
untuk digombalin. Ga akan mempan, karena Eva sama gombalnya. ;)
Gw ga inget kapan pertama kali
ketemu sama lo, kapan akhirnya mulai memutuskan untuk bersahabat sama lo. Karna
dari lo gw justru belajar bahwa sahabat tu ga memilih, sahabat tu ga memutuskan
atau diputuskan. Dari awal gw ga pernah milih lo untuk jadi sahabat gw,
begitupun gw yakin elo juga ga memilih gw untuk jadi sahabat gw.
Mungkin kesamaan minat yang
membuat kita dekat. Saat kita masih berstatus mahasiswa baru dulu, dan akhirnya
memilih untuk menjadi staff kemanan di Baksos angkatan kita. Atau kita yang
sama-sama memilih masuk LK2, terus kita sama-sama jadi panitia keamanan di
Gathering Night LK2. Dan pilihan-pilihan yang sama itu berlanjut terus, dari
mulai Humas Serambi, sampai akhirnya Pusgerak BEM UI.
Elo dan gw memang memilih untuk
jadi staff keamanan, masuk LK2, humas Serambi (juga mentoring dan liqo di
kelompok yang sama), juga menjadi anggota Pusgerak. Tapi elo dan gw ga pernah
saling memilih untuk menjadi sahabat.
Buat gw, Eva adalah orang yang ga
pernah ngeluh, selalu kerja dengan konkret, tulus dan total, dan menjalankan
tanggung jawab dengan baik dan tepat. Dulu gw suka iri sama lo Va. Semua kerjaan
yang lo kerjain pasti beres. Kayaknya ga ada yang ga bisa lo lakukan. Tapi keirian
gw memberikan gw semangat untuk lebih produktif. Walau gw ga akan pernah bisa
menyamai elo.
Sahabat memang tak pernah
memilih, tapi semua apa yang terjadi antara gw sama lo, bukan sekedar tentang
pilihan-pilihan aktivitas dan organisasi yang sama. Juga bukan sekedar tentang
pembelajaran dan semangat Eva yang mengajarkan gw untuk senantiasa lebih
konkret.
Gw mendapatkan seseorang yang
selalu sabar ngedengerin gw, sebodoh atau sekonyol apapun kisah yang gw
ceritain ke elo. Tapi gw juga mendapatkan seseorang yang selalu menyadarkan gw,
mengingatkan kegilaan gw, dan selalu menjaga gw agar tetap waras.
Sudah tak terhitung berapa
kalimat Eva yang selalu ngemangatin gw, baik di ungkapkan langsung, melalui
sms, bbm, maupun media-media komunikasi lainnya (beberapa sms Eva yang lama
masih tersimpan lho). Sudah tak terhitung berapa kali Eva yang penuh perhatian,
langsung meluncur buat nemuin gw, karna tau gw lagi ‘kenapa-kenapa.’ Sudah tak
terhitung berapa banyak waktu yang kita habiskan, meracau random, sambil
menikmati lelehan cheesecake di mulut kita.
Sepanjang perjalanan, Eva ga
pernah mengeluh. Eva banyak mengalah dan selalu mengutamakan kepentingan orang
lain. Itu yang membuat gw belajar banyak tentang arti persahabatan. Tentang bagaimana
selalu ada ketika dibutuhkan, tentang bagaimana sebuah kalimat sederhana bisa membalikan
suasana secara signifikan, tentang betapa kehadiran seorang sahabat bisa
mengubah perasaan yang jengah, sedih, bahkan marah, menjadi rasa tawa, dan yang
terpenting lega.
Va, apapun yang terjadi kemarin, dan hari ini,
sudah lebih dari cukup untuk menunjukan ketulusan seorang sahabat yang selalu
Eva berikan ke gw. Banyak semangat, kebaikan, dan perhatian yang Eva kasih ke
gw. sama banyaknya dengan kemarahan, kekesalan, dan ke-geregetan yang sangat
wajar keluar dari seorang sahabat saat menghadapi ketidakwarasan gw.
Bahkan ketika gw ngerasa sedih,
karna sesuatu yang kalo gw dengerin Eva, gw ga akan ngalamin kesedihan itu, Eva
ga pernah menyalahkan gw. Walau Eva sudah mengingatkan gw jauh sebelumnya.
Dan apapun yang terjadi esok dan
kapanpun, ga ada keraguan bahwa Eva tetap akan jadi sahabat yang terbaik buat
gw. Meskipun,, (fiuhh, berat ngomongnya), Sekalipun Eva harus tinggal jauh dari
gw, gw yakin persahabatan kita sudah teruji, untuk yakin bahwa kita akan
bertahan.
Apapun yang terjadi Va, gw Cuma mau
berdoa yang terbaik buat Eva. Gw pengen Eva ngerasa bahagia. Gw pengen Eva
mendapatkan laki-laki yang tepat, yang layak untuk Eva :p. Karena memang Eva selalu
jadi yang terbaik dan pantas mendapatkan yang terbaik. Dan yang terpenting gw
pengen, selalu bisa jadi sahabat yang baik buat Eva, seperti Eva yang selalu
jadi sahabat yang terbaik buat gw.
Va, mungkin tanpa surat ini, kita
sudah sama-sama paham tentang cinta dan persahabatan yang kita punya. Tapi
kadang mengungkapkan perasaan lewat kata-kata itu butuh effort tersendiri, dang w mau buktiin kalo gw bersedia berusaha
buat Eva.
Nisaa sayang Eva J
ps: gw bahkan rela menampilkan punggung gw yang berlemak demi memosting foto kece kita berdua :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar