*Aku sebut saja kamu bintang.
Karena aku suka bintang, dan karena bintang menyimpan kenangan kita berdua.
Dear Bintang,
Semalam hujan turun dengan deras, berawal dari gerimis, lalu tiba-tiba
melimpah ruah begitu saja. Seperti biasanya hujan tak pernah menyisakan
sedikitpun bintang di langit. Lalu tiba-tiba aku ingat kamu, yang kehadiranmu
selalu kurindu, yang sosokmu tak pernah tewujud di hadapanku, namun bayanganmu
selalu kekal dalam benak, hati, dan pikirku.
Dear Bintang,
Saat itu, langit begitu cerah penuh bintang. Kamu menggenggam erat
tanganku, memanggil namaku, hingga membuat wajahku berpaling menatap wajahmu. Aku
masih ingat dengan jelas dan begitu nyata. Saat kamu menatap ke dalam mataku,
sinar matamu tak hanya sampai ke mataku. Namun merasuk lebih dalam, jauh ke
dalam setiap relung hatiku. Membuatku terpaku, tak bergerak. Membuat
perhatianku terkunci hanya tertuju padamu. Lalu bibir kamu bergerak perlahan,
mengucapkan sederetan kata yang membuatku lebih terpaku dari sebelumnya.
“Aku cinta kamu”
Katamu malam itu.
Dariku, tak ada kata. Hanya senyuman salah tingkah, dan wajahku yang
terasa memanas, serta tubuhku yang melemas. Lalu katamu, kamu memintaku
menunggumu. Karena kamu harus berlalu, entah untuk berapa waktu. Kamu hanya
berjanji tak akan lama. Bagiku tak akan lama sungguh ukuran waktu yang absurd,
dan ternyata berbuah penantian yang begitu panjang.
Dear Bintang,
Aku tak hendak menumpahkan kesedihan seperti langit yang tengah
menangis deras malam ini. Aku tak peduli apakah hujan akan terus turun, langit
akan terus gelap, atau bahkan sekalipun bintang tak pernah datang lagi. Surat
ini adalah surat cinta untukmu. Kekasihku yang selalu ada meski tak nyata, yang
selalu aku tunggu meski aku tau tanpa kepastian. Kamu cinta yang pernah hadir
ke dalam hidupku. Kamu cinta yang akan tetap aku tunggu. Untukmu, surat ini tak
akan pernah berisi keluh tentang sebuah penantian. Surat ini tak akan pernah
menceritakan tentang keputus asaan. Surat ini akan selalu menjadi surat cinta.
Cintaku yang menunggumu. Selamanya.
Bekasi, 23 Januari 2012
Aku yang merindukan Bintang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar