Halaman

Minggu, 22 Januari 2012

Kepada Bintang


*Aku sebut saja kamu bintang. Karena aku suka bintang, dan karena bintang menyimpan kenangan kita berdua.

Dear Bintang,
Semalam hujan turun dengan deras, berawal dari gerimis, lalu tiba-tiba melimpah ruah begitu saja. Seperti biasanya hujan tak pernah menyisakan sedikitpun bintang di langit. Lalu tiba-tiba aku ingat kamu, yang kehadiranmu selalu kurindu, yang sosokmu tak pernah tewujud di hadapanku, namun bayanganmu selalu kekal dalam benak, hati, dan pikirku.

Dear Bintang,
Saat itu, langit begitu cerah penuh bintang. Kamu menggenggam erat tanganku, memanggil namaku, hingga membuat wajahku berpaling menatap wajahmu. Aku masih ingat dengan jelas dan begitu nyata. Saat kamu menatap ke dalam mataku, sinar matamu tak hanya sampai ke mataku. Namun merasuk lebih dalam, jauh ke dalam setiap relung hatiku. Membuatku terpaku, tak bergerak. Membuat perhatianku terkunci hanya tertuju padamu. Lalu bibir kamu bergerak perlahan, mengucapkan sederetan kata yang membuatku lebih terpaku dari sebelumnya.

“Aku cinta kamu”
Katamu malam itu.
Dariku, tak ada kata. Hanya senyuman salah tingkah, dan wajahku yang terasa memanas, serta tubuhku yang melemas. Lalu katamu, kamu memintaku menunggumu. Karena kamu harus berlalu, entah untuk berapa waktu. Kamu hanya berjanji tak akan lama. Bagiku tak akan lama sungguh ukuran waktu yang absurd, dan ternyata berbuah penantian yang begitu panjang.

Dear Bintang,
Aku tak hendak menumpahkan kesedihan seperti langit yang tengah menangis deras malam ini. Aku tak peduli apakah hujan akan terus turun, langit akan terus gelap, atau bahkan sekalipun bintang tak pernah datang lagi. Surat ini adalah surat cinta untukmu. Kekasihku yang selalu ada meski tak nyata, yang selalu aku tunggu meski aku tau tanpa kepastian. Kamu cinta yang pernah hadir ke dalam hidupku. Kamu cinta yang akan tetap aku tunggu. Untukmu, surat ini tak akan pernah berisi keluh tentang sebuah penantian. Surat ini tak akan pernah menceritakan tentang keputus asaan. Surat ini akan selalu menjadi surat cinta. Cintaku yang menunggumu. Selamanya.

Bekasi, 23 Januari 2012
Aku yang merindukan Bintang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar