14 Januari 2012
Hai Ma,
Pagiku kembali indah. Ketika aku bangun, lalu langung menuju
kamarmu. Memelukmu yang masih tertidur, membuatmu bangun, lalu kau balas
memeluku dan memberikanku belaian di kepala. Lalu Mama menatapku sejenak, tersenyum,
dan menyuruhku mandi.
Entah pagi ini sudah menjadi pagi yang keberapa, pelukan
Mama selalu menjadi kekuatanku mengawali hari. Merasakan menjadi gadis kecil
kesayangan Mama. Tak peduli bahwa sekarang tubuhku sudah melebihi besar
tubuhmu.
Hari ini, usiaku tak kurang dari 26 tahun. Sudah 26 tahun
sejak Mama yang saat itu berusia 39 tahun berjuang melahirkanku. Rambut mama
sudah memutih, keriput-keriput kecil tampak di sudut mata Mama. Tapi kekuatan
dari setiap jengkal tubuh Mama tak pernah berkurang sedikitpun. Kekuatan yang
selalu Mama bagi untuku, melalui pelukan. Kekuatan yang senantiasa menguatkanku.
Mama, aku tahu, kekuatan yang begitu besar berasal dari
cinta yang kaumiliki. Cinta yang indah, cinta yang besar-besaran kau sebarkan
kepadaku, cinta yang mengajarkanku tentang cinta kasih, dan membuatku mencintai
setiap makhluk-Nya, dengan cinta yang indah, seindah cintamu.
Mama, hari ini di dalam pelukmu, gadismu yang tak lagi kecil
kembali meminta perlindunganmu, kembali meminta kekuatanmu. Gadismu ini hendak
meminta cintamu, cintamu dalam bentuk restu seorang Ibu, untuku melangkah
menapaki hidup tuk mengikuti jalanmu.
Mama, cintamu yang mengajarkanku untuk mencinta, memilih
seorang pria tuk kucintai seumur hidupku. Maka pagi ini di dalam pelukanmu, aku
memohon izin padamu. Untuk memeluk pria itu dan putra putrid kecil kami kelak,
setiap pagi, setiap hari. Seperti Mama memeluku..
Dengan Cinta
Dnay Nisaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar