Halaman

Jumat, 13 Januari 2012

Pelukan di Setiap Pagi


14 Januari 2012

Hai Ma,
Pagiku kembali indah. Ketika aku bangun, lalu langung menuju kamarmu. Memelukmu yang masih tertidur, membuatmu bangun, lalu kau balas memeluku dan memberikanku belaian di kepala. Lalu Mama menatapku sejenak, tersenyum, dan menyuruhku mandi.
Entah pagi ini sudah menjadi pagi yang keberapa, pelukan Mama selalu menjadi kekuatanku mengawali hari. Merasakan menjadi gadis kecil kesayangan Mama. Tak peduli bahwa sekarang tubuhku sudah melebihi besar tubuhmu.

Hari ini, usiaku tak kurang dari 26 tahun. Sudah 26 tahun sejak Mama yang saat itu berusia 39 tahun berjuang melahirkanku. Rambut mama sudah memutih, keriput-keriput kecil tampak di sudut mata Mama. Tapi kekuatan dari setiap jengkal tubuh Mama tak pernah berkurang sedikitpun. Kekuatan yang selalu Mama bagi untuku, melalui pelukan. Kekuatan  yang senantiasa menguatkanku.

Mama, aku tahu, kekuatan yang begitu besar berasal dari cinta yang kaumiliki. Cinta yang indah, cinta yang besar-besaran kau sebarkan kepadaku, cinta yang mengajarkanku tentang cinta kasih, dan membuatku mencintai setiap makhluk-Nya, dengan cinta yang indah, seindah cintamu.

Mama, hari ini di dalam pelukmu, gadismu yang tak lagi kecil kembali meminta perlindunganmu, kembali meminta kekuatanmu. Gadismu ini hendak meminta cintamu, cintamu dalam bentuk restu seorang Ibu, untuku melangkah menapaki hidup tuk mengikuti jalanmu.

Mama, cintamu yang mengajarkanku untuk mencinta, memilih seorang pria tuk kucintai seumur hidupku. Maka pagi ini di dalam pelukanmu, aku memohon izin padamu. Untuk memeluk pria itu dan putra putrid kecil kami kelak, setiap pagi, setiap hari. Seperti Mama memeluku..

Dengan Cinta
Dnay Nisaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar