Halaman

Rabu, 18 Januari 2012

Pintaku Pada Sang Hujan



sumber gambar: http://www.fimadani.com


Hai Hujan,
Hari ini lagi-lagi kamu turun ke bumi dan menyaksikan ceritaku. Tentang dia yang tiba-tiba datang, dan aku yang menerima tanpa persiapan. Ah, meski dengan persiapan, aku tak yakin diriku bisa siap berhadapan dengannya.

Banyak kata rindu yang tersimpan untuknya. Mengendap dalam benakku, menunggu kesempatan untuk diungkapkan. Namun ketika sosoknya muncul, jutaan kata itu, tetap tertahan. Mereka berhasil mengalir di setiap syaraf dan nadiku. Namun terhenti di kerongkonganku, malah mengunci bibirku. Maka ketika mulutku berhasil terbuka, yang keluar hanya tegur sapa biasa. Lalu aku biarkan dia kembali berlalu. Kehadiran yang singkat, secepat kemunculnnya di hadapanku.

Hai Hujan,
Tolong tanyakan pada bulir-bulirmu di sepanjang perjalanannya. Apakah dia kedinginan? Apakah dia memarkir sepeda motornya untuk berteduh? Atau apakah dia sudah sampai di rumahnya yang hangat?

Kalau boleh, tolong perhatikan wajahnya untuku. Apakah dia sedang tersenyum? Seperti bibirku yng tak mau berhenti tersenyum sejak bertemu dengannya. Kalau bisa, tolong intip pikirnya untuku. Apa yang sedang dia pikirkan? Pekerjaannyakah? Keluarganyakah? Apakah ada sedikit saja namaku di sana?

Hai Hujan, kalaupun kamu tak bisa memenuhi semua keinginanku, setidaknya lakukan satu saja pintaku.

Hujan,
Tolong jaga dia ya..


19 Januari 2012
Gadis Pencinta Hujan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar