Halaman

Rabu, 25 Januari 2012

Tiba Tiba


Hai!
Belakangan ini, kamu menjadi berarti lebih dari biasanya. Kamu hadir di benaku dua kali lebih sering dari biasanya. Membuat jempolku berhenti setiap akun twitter mu muncul di timelineku. Menarik syaraf-syaraf mata dan pikirku untuk menyimak dengan seksama kalimat-kalimatmu. Bahkan kadang menganalisis.

Kita saling kenal sebenarnya sudah lama. Lebih dari empat tahun kurasa. Meski saat itu hanya sebatas nama. Aku tahu kamu, begitupun sebaliknya. Tak lebih, tanpa sapa, apalagi perbincangan. Lalu kita mengenal lebih dari nama tiga tahun berikutnya. Masih biasa saja. Ok, aku akui, aku memang mengagumimu, sebatas itu, tak lebih.

Lalu mengapa malam-malam belakangan namamu menjadi begitu sering hadir ketika aku sedang sendirian. Mengapa satu dua kalimatmu yang kubaca tiba-tiba menjadi begitu berpengaruh pada suasana hatiku. Kadang aku senang, namun lebih sering senewen. Ah, jangan-jangan senewen itu karena cemburu. Yang jelas, setiap melihatmu di linimasa, aku merasa berbahaya.

Hai.
Aku tak pernah menyangka rasa apa yang datang tiba-tiba. Seperti aku juga tak mampu menerka apa yang ada di dalam benak dan pikiranmu tentangku. Aku tak ingin menebak gelisah ini akan berujung kemana. Aku hanya ingin menikmatinya. Itu saja.



26 Januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar